Skip to main content

Aleph

Penulis : Paulo Coelho
Penerjemah : Rosemary Kesauly
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 320 halaman


Sudah cukup banyak buku Paulo Coelho yang saya baca. Beberapa diantaranya masuk ke dalam daftar buku-buku yang paling saya sukai, antara lain adalah Sebelas Menit, Sang Pemenang Berdiri Sendirian, Veronika Memutuskan Mati, dan buku yang akan kita bahas kali ini - Aleph. 
Aleph secara khusus merupakan karya Coelho yang paling saya sukai diantara karya-karyanya yang lain.

Hal pertama yang membuat saya jatuh hati pada buku ini adalah cover nya yang memiliki nuansa berbeda dibandingkan dengan buku-buku Coelho lainnya.
Dalam buku ini, Coelho mengajak kita untuk mengambil tindakan. Sebab sudah waktunya kita merasakan kebutuhan untuk meninjau bagaimana kita menjalani hidup ini, apakah kita berada di tempat yang kita inginkan, dan melakukan hal yang ingin kita lakukan.
Kisahnya menceritakan tentang diri Coelho sendiri. Berbeda dengan kisah di novel lain yang terkadang merupakan cerminan perjalanan hidup Coelho secara tidak langsung, dalam buku ini Coelho benar-benar menggunakan dirinya sebagai pemeran utama.

Berawal dari Coelho yang merasakan kehidupannya semakin monoton, semakin stabil dengan segala rutinitas atau kebiasaan yang ia alami setiap hari. Atas saran J, guru spiriualnya, Coelho akhirnya berkomitmen untuk melakukan kembali perjalanan rohaninya. Tidak seperti perjalanan rohani yang pernah ia ceritakan dalam novel lain, Ziarah, dalam perjalanan kali ini akan terasa lebih 'modern' dengan lebih sedikit nuansa rohani di dalamnya. Dalam Aleph, Coelho memanfaatkan profesinya sebagai penulis terkenal untuk melakukan perjalanan melintasi seluruh Rusia dengan kereta api lalu berakhir di Samudera Pasifik. Coelho menyetujui setiap tawaran untuk melakukan kunjungan ke beberapa negara yang telah menerbitkan bukunya. Agennya, Monica, menganggap ini merupakan hal gila. Perjalanan itu dilakukan dengan Kereta Api Trans-Siberia, salah satu jalur kereta api terpanjang di dunia. Coelho berencana untuk berhenti di enam negara dan melakukan semacam jumpa fans berupa tanda tangan dan pesta bagi para pecinta karya di sepanjang perjalanan tersebut.

Jalur Kereta Api Trans-Siberia

Dalam setiap sesi jumpa fans di enam negara tersebut, Coelho berharap bisa bertemu dengan orang-orang yang belum pernah ditemuinya, yang akan membantunya menemukan jawaban yang ia cari. Awalnya Coelho ditemani sang isteri untuk melakukan perjalanan tersebut, namun saat di Tunisia mereka berpisah. Sang isteri berharap Coelho akan lebih bisa menghayati perjalanan itu jika melakukannya sendiri, mereka lalu berjanji akan bertemu di Jerman saat pertandingan pertama World Cup 2006.

Saat di Rusia, Coelho bertemu dengan Hilal, seorang wanita berambut hitam gelap berparas cantik, berusia sekitar 20 tahun. Hilal sendiri datang karena merasa sangat mengenal Coelho setelah membaca karya-karya Coelho. Hilal merasa Coelho telah menolongnya melalui karya-karya tersebut, sehingga ia ingin melakukan hal yang sama terhadap Coelho. Hilal dapat merasakan bahwa Coelho juga sedang membutuhkan pertolongan saat itu. Hilal datang untung menyalakan api keramat.
Awalnya Coelho acuh atas keberadaan Hilal. Coelho tidak menganggapnya serius. Menurutnya, Hilal adalah salah satu penggemar berat yang terlalu menghayati karyanya sehingga merasa benar-benar mengenal Coelho. Namun desakan Hilal begitu hebatnya, sehingga Coelho terpaksa mengizinkan Hilal untuk ikut serta dalam perjalanan panjang tersebut.

Saat dalam perjalanan Trans-Siberia, Coelho menyadari ada yang berbeda dari Hilal. Coelho menyadari bahwa Hilal adalah salah satu wanita dari masa lalunya, masa sebelum reinkarnasinya ke kehidupan yang sekarang. Hal ini pertama Coelho sadari ketika ia memandang Hilal di salah satu gerbong kereta dan terjadilah Aleph.

Aleph adalah suatu titik dimana apapun berada pada ruang waktu yang sama. Saat mengalami Aleph kita akan melihat banyak hal dalam waktu bersamaan. Seiring ritual yang rutin dijalani, Aleph akan mampu membawa kita untuk melihat masa lalu ataupun mendengar masa depan. Melalui Aleph yang kemudian akan Coelho dan Hilal lakukan bersama, mereka akan membuka satu pintu yang membawa mereka melihat masa lalu mereka bersama di kehidupan sebelumnya, yang tidak hanya memberi jawaban bagi Coelho namun juga kepada Hilal.

Perjalanan panjang Coelho ini juga ditemani oleh Yao, penerjemah dan pelatih aikido Coelho, lalu editor, dan penerbit yang masing-masing akan membawa makna tersendiri dalam salah satu fase kehidupan mereka kali ini.

Coelho mengisahkan Aleph dengan begitu sempurna dan memikat, begitu masuk akal. Karena masih banyak sisi kehidupan ini yang benar-benar ada namun tidak semua orang bisa menyentuhnya dengan begitu nyata.
Melalui Aleph kita akan diajak memutuskan, mengubah, menjadi, mencari jati diri, melangkah, berbuat, bangkit, bereksperimen, mencapai, menantang, bermimpi, menang, menemukan, menuntut, berkomitmen, berpikir, meyakini, menguatkan, bertanya, bertumbuh, berpartisipasi, membangkitkan kesadaran.
"Karena apa yang kau lakukan saat ini akan mengubah masa depan"

Coelho benar-benar membuat saya jatuh hati pada karyanya kali ini, Aleph.

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Pertama Mahasiswa Magister Profesi Psikologi UNPAD (Semester I) - Bagian II

Hallo teman-teman. Sesuai janji, ini adalah posting lanjutan dari bagian pertama yang membahas mengenai jalur pendaftaran magister profesi UNPAD. Pada bagian kedua ini, saya akan membahas mengenai gambaran awal hal yang perlu kalian lakukan setelah lulus seleksi, dan cerita singkat mengenai pengalaman menjadi mahasiswa Magister Profesi (Mapro) Psikologi UNPAD di semester pertama. Semoga bermanfaat ya, selamat membaca. Oke, jadi setelah lulus dari seleksi pendaftaran ujian masuk Mapro Psikologi UNPAD, maka terdapat beberapa hal yang harus kalian lakukan. Diantaranya, pertama tentu saja adalah membayar uang pendaftaran berupa uang bangunan + uang matrikulasi + SPP awal. Jumlah pembayaran biasanya mengalami perubahan dalam beberapa tahun. Di tahun 2015, jumlah pembayaran adalah Rp. 3.500.000,- untuk uang bangunan, Rp. 6.000.000,- untuk uang matrikulasi, dan Rp. 12.500.000,- untuk SPP awal. Total yang harus dibayarkan pada pembayaran awal ini adalah Rp. 22.000.000,-. Namun untuk pemba

Jalur Pendaftaran Magister Profesi Psikologi UNPAD (Bagian I)

Setelah cukup lama tidak menulis blog, saya merasa tiba-tiba perlu untuk posting tentang hal ini di blog saya. Kali ini bukan tentang resensi buku atau mengenai tempat wisata, namun informasi mengenai jalur masuk pendidikan magister psikologi di UNPAD (Bagian I) dan pengalaman saya selama menjadi mahasiswa magister profesi psikologi di UNPAD dalam 1.5 tahun terakhir ini (Bagian II). Semoga informasi yang saya tulis di bawah ini akan bermanfaat untuk teman-teman dan adik-adik yang berminat melanjutkan pendidikan magister psikologi di Universitas Padjadjaran. Oke.. Dari mana cerita ini sebaiknya saya mulai. Mungkin dari proses pendaftarannya ya. Hmm.. Magister Psikologi Universitas Padjadjaran membuka pendaftaran satu tahun sekali untuk tiap angkatannya, baik itu untuk bagian Psikologi Profesi maupun untuk bagian Psikologi Sains. Pendaftaran ini umumnya dibuka pada awal tahun, untuk informasi lengkap mengenai jadwal pendaftaran bisa secara berkala di akses melalui situs htt

Dilan, dia adalah Dilanku Tahun 1991

Dilan Bagian Kedua Penulis: Pidi Baiq Penerbit: Pastel Books Tebal: 344 halaman [Spoiler Alert] Perasaan saya menjadi campur aduk sesaat setelah membaca novel Dilan 2. Sudah satu minggu lalu sebenarnya, sejak saya selesai membaca novel ini, menamatkan Dilan bagian kedua, dia adalah Dilanku tahun 1991.  Jika Dilan bagian pertama bisa menggambarkan jatuh hati yang begitu jelasnya, pada bagian kedua ini Dilan seperti bukan hanya mematahkan hati Milea, namun juga hati saya, namun juga hati para pembaca. Jika Dilan bagian pertama bisa menceritakan proses pendekatan yang begitu manis dan membuat banyak wanita iri pada Milea, pada bagian kedua ini Pidi Baiq berhasil menyajikan proses perpisahan hubungan remaja yang begitu alami, begitu mungkin dan banyak terjadi sehingga membuat patahan hati cinta pertama yang bertebaran dalam kumpulan catatan harian para remaja. Pidi Baiq berhasil mengisahkan bahwa Dilan merupakan remaja biasa, tidak berbeda dengan remaja lain pada umu

Terapi Bekam di Palembang

Belum lama ini saya mencoba terapi bekam. Apakah kalian tahu terapi bekam? Okay, berikut definisi singkat mengenai bekam yang saya dapat dari Wikipedia: Bekam  ( Arab : الحجامة;  al-hijamah ) adalah metode pengobatan dengan cara mengeluarkan  darah  statis (kental) yang mengandung  toksin  dari dalam tubuh  manusia . Berbekam dengan cara melakukan pemvakuman di  kulit  dan pengeluaran darah darinya. Pengertian ini mencakup dua mekanisme pokok dari bekam, yaitu proses pemvakuman kulit kemudian dilanjutkan dengan pengeluaran darah dari kulit yang telah divakum sebelumnya. ( https://id.wikipedia.org/wiki/Bekam) Ini merupakan pengalaman pertama saya mencoba terapi bekam. Tujuannya ya hanya ingin mencoba. Sekalian melihat khasiatnya berhubung saya memang sedang butuh memaksimalkan kondisi tubuh saya yang beberapa minggu ini terasa kurang fit. Saya juga berpikir tidak ada ruginya mencoba, toh terapi bekam itu membersihkan darah kotor, dan merupakan salah satu terapi kesehatan yang di

Grafika Cikole Lembang Bandung

Hallo semuanya. Kali ini saya sedang ingin sharing tentang liburan singkat saya dan teman-teman beberapa minggu lalu. Ceritanya kami semua sebagai mahasiswa baru mendapat liburan singkat setelah beberapa bulan bertempur dengan segala macam ujian praktek, lisan, dan tertulis. Awalnya kami berencana untuk menghabiskan waktu liburan kami di Bali, namun karena satu dan lain hal rencana ini terpaksa ditunda dulu untuk menjadi agenda di lain waktu. Akhirnya kami memutuskan untuk tetap berlibur bersama tapi di daerah Bandung saja. Kebetulan saya sudah cukup lama ingin mencoba berkemah di dalam kota, karena sebelumnya sempat melihat postingan seorang teman yang menghabiskan waktunya dengan berkemah di Bandung dan sepertinya seru. Akhirnya ide ini saya sampaikan kepada teman-teman saya dan mereka setuju. Lalu dimulailah pengumpulan informasi terkait perkembahan di Bandung ini. Terdapat beberapa rekomendasi mengenai tempat kemah yang seru dan aman di Bandung. Tapi akhirnya pilihan kami j

Dilan, dia adalah Dilanku Tahun 1990

Pengarang: Pidi Baiq Penerbit: Pastel Books  Tebal: 348 halaman "Katakan sekarang. Kalau kue kau anggap apa dirimu? Roti cokelat? Roti keju? Martabak? Kroket? Bakwan? Ayolah! Aku ingin memesannya, untuk malam ini, aku mau kamu." Kali ini saya akan membicarakan mengenai Dilan, dia adalah Dilanku tahun 1990. Sejak Maret 2015, saya sempat berniat membeli buku ini, saat itu saya masih tinggal di Depok. Namun niat itu gagal karena merasa belum menemukan 'klik' untuk memilikinya, belum ada  feel  gitu hehe. Baru akhirnya April 2016 saya mendadak merasa rindu dan penasaran menggebu untuk segera menyapa Dilan. Saya menyelesaikan buku ini kemarin malam, dalam sekali duduk, kurang lebih empat jam waktu yang saya butuhkan untuk menamatkan rangkaian kata-kata ajaib khas Pidi Baiq. Itupun sudah diselingi dengan imagi romantis dan geli yang saya biarkan berkelana mengikuti perjalanan Dilan dan Milea. Dilan dan Milea, itu nama kedua tokoh utama yang ada dalam

Curahan Rindu Untuk Jatinangor

Jatinangor, jam segini kalau lagi kesepian. Biasanya saya bisa pergi ke balkon. Dari situ kelihatan gunung di kejauhan dan jalan raya Jatinangor yang selalu ramai. Pemandangan dari balkon kamar. Teduh, dingin, dan menenangkan Source: Koleksi Pribadi Jatinangor itu dingin. Selalu ada angin sejuk berhembus di sore atau malam hari. Dan ini menyenangkan, sekaligus menenangkan. Saya terbiasa mengenakan outer knit atau hoodie merah kesayangan tiap kali keluar ke balkon. Di balkon saya hanya berdiri, berpangku tangan di pegangan balkon dan memperhatikan gunung itu, yang berada di kejauhan. Sering saya juga sambil memasang earphone dan mendengarkan musik, entah itu musik yang menenangkan atau justru musik dengan tempo cepat. Pernah juga saya mencoba menikmati balkon sambil membaca novel, saya memang menyukai novel, tapi ini tidak terlalu sering. Karena balkon lebih enak digunakan untuk berpikir seraya menikmati musik, angin dingin khas Jatinangor, dan landscape di hadapan saya, yait

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Dago Pakar Bandung

Selamat sore semuanya. Di waktu senggang liburan ini saya ingin menceritakan salah satu perjalanan kecil saya yang lain. Kali ini adalah jalan-jalan kecil saya dan seorang teman ke Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda Dago Pakar Bandung. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ini merupakan kawasan konservasi yang terpadu antara alam sekunder dengan hutan tanaman yang terletak di Kota Bandung, Indonesia. Luasnya mencapai 590 hektare membentang dari kawasan Dago Pakar sampai Maribaya. Letak Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda berada di Kampung Pakar, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, pada ketinggian antara 770 mdpl sampai 1330 mdpl. Di atas tanahnya yang subur terdapat sekitar 2500 jenis tanaman yang terdiri dari 40 familia dan 112 species. Pada tahun 1965 luas taman hutan raya baru sekitar 10 ha saja, namun saat ini sudah mencapai 590 ha membentang dari kawasan Pakar sampai Maribaya (sumber wikipedia.com ). Perjalanan kami kesini diawali dengan rasa penasaran setelah membaca

Wisata Alam Ciwidey Bandung

Perkebunan Teh Rancabali di Ciwidey Kalau sudah ada di Bandung, sayang rasanya jika tidak menjelajahi tempat-tempat wisata alam Bandung. Di Kota Bandung ada banyak sekali tempat-tempat wisata yang bisa dikunjungi, baik wisata alam ataupun wisata kota. Untuk wisata alam sendiri di Kota Bandung tersebar di dua wilayah pusat, yaitu tempat-tempat wisata di daerah Lembang, serta tempat-tempat wisata di daerah Ciwidey. Sedangkan untuk wisata kota tentunya berpusat di Kota Bandung seperti daerah Dago, Braga, dan sekitarnya. Untuk wisata kota sendiri terdiri dari wisata kafe, wisata belanja, serta beberapa wisata kesenian dan budaya. Dalam blog kali ini saya akan secara khusus membahas beberapa tempat wisata di daerah Ciwidey serta transportasi umum yang bisa digunakan jika anda menuju kesana. Ciwidey sedikit kalah tenar jika dibandingkan dengan Lembang. Banyak orang diluar Bandung lebih familiar jalan-jalan ke Lembang dibandingkan ke Ciwidey. Karena memang Lembang lebih mudah diakses